MANFAAT PROTOTYPE SISTEM
Prototipe Berasal dari kata Latin proto, yang berarti asli, dan typus, yang berarti bentuk atau model
prototipe adalah model kerja dasar dari suatu produk atau sistem informasi, biasanya dibangun untuk tujuan demonstrasi atau sebagai bagian dari proses pembangunan.
Dalam siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) Prototyping Model versi dasar dari sistem dibangun,
diuji, dan kemudian ulang eperlunya sampai prototipe diterima akhirnya dicapai
dari mana sistem atau produk yang lengkap sekarang dapat dikembangkan.
Dalam desain hardware, prototipe adalah model
"hand-built" yang mewakili (produk yang diproduksi dengan mudah
ditiru) cukup untuk desainer untuk memvisualisasikan dan menguji desain.
Keuntungan dan manfaat dari prototipe
- Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.
- User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
- Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
- User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.
“apa
saja tahapan yang diperlukan dalam membuat suatu protoype?”.
Agar
kita dapat mengetahui hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam pembuatan
prototype tersebut. Berikut ini adalah tahapan dalam pembuatan suatu prototype:
1. Pengumpulan kebutuhan.
Pelanggan
dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak,
mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2.
Membangun prototyping.
Membangun
prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3.
Evaluasi protoptyping.
Evaluasi
ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan
diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3
4.
Mengkodekan system.
Dalam
tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman yang sesuai
5. Menguji system.
Setelah
sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu
sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis
Path, pengujian arsitektur dan lain-lain
6. Evaluasi Sistem.
Pelanggan
mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan
. Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system.
Perangkat
lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
“Teknik-teknik apa saja yang dapat digunakan
untuk membuat suatu prototype?”.
Berikut ini adalah teknik-teknik yang
digunakan:
·
STORYBOARD.
adalah
bentuk prototype yang paling sederhana berupa gambaran secara grafis dari
tampilan sistem yang akan dibangun tanpa fungsi dari sistem.
·
SIMULASI FUNGSI TERBATAS.
fungsi
sistem disertakan pada prototype tidak sekadar gambar tampilannya saja.
·
HIGH-LEVEL PROGRAMING SUPPORT.
HyperTalk
adalah contoh dari special-purpose high-level programming language yang
memudahkan desainer membuat fitur tertentu dari sebuah sistem interaktif.
“apa
saja kelebihan dan kelemahan dari suatu prototype?”.
Kelebihan:
1.
Adanya komunikasi yang baik antara
pengembang dan pelanggan
2.
Pengembang dapat bekerja lebih baik
dalam menentukan kebutuhan pelanggan
3.
Pelanggan berperan aktif dalam
pengembangan system
4.
Lebih menghemat waktu dalam pengembangan
system
5.
Penerapan menjadi lebih mudah karena
pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan:
1.
Pelanggan kadang tidak melihat atau
menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat
lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk
jangka waktu lama.
2.
Pengembang biasanya ingin cepat
menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman
yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan
lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3.
Hubungan pelanggan dengan komputer yang
disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
CONTOH PENGGUNAAN PROTOTYPE
Contoh Paper Prototyping
Contoh STORYBOARD
Sangat membantu
BalasHapusArtikelnya bermanfaat kak, ini saya juga punya artikel tentang Model Proses Pada Rekayasa Perangkat Lunak, semoga bisa saling melengkapi
BalasHapusKelebihan dan Kekurangan Model Proses Pada Rekayasa Perangkat Lunak - MARKIJAR.Com
terima ksih informasinya
BalasHapusMy blog
tai
BalasHapusB aja
BalasHapusLumayan bagus dan mudah di pahami
BalasHapusI like youuu
BalasHapusT.I. - Medical Grade Titanium Earrings
BalasHapusT.I. - Medical Grade titanium mesh Titanium Earrings - gold titanium alloy T.I. - infiniti pro rainbow titanium flat iron Medical Grade Titanium Earrings - T.I. - Medical Grade Titanium Earrings ceramic vs titanium flat iron - T.I. - fallout 76 black titanium Medical Grade